Sabtu, 01 April 2017

HADIAH UNTUK Dia dan dia



Ada beberapa acara yang sering saya ikuti di youtube, salah satunya adalah acara ceramah yang diisi oleh Zakir Abdul Karim Naik. Nama tenarnya adalah Zakir Naik. Diantara ceramahnya yang berjumlah ratusan, ada satu ceramah yang menyadarkan saya bahwa betapa pentingnya kita meletakkan pengetahuan yang paling mendasar dan selalu memupuk pengetahuan itu dengan ilmu pengetahuan, terutama ilmu yang harus diajarkan lewat guru. Ilmu itu ada yang bisa kita pelajari secara otodidak dan ada pula yang harus kita pelajari dengan perantara guru. Gurunya pun harus pilih-pilih. Mau hitam atau yang putih, pilihlah yang 'putih' karena 'hitam' kadang menyesatkan seperti malam yang gelap tanpa cahaya bulan dan bintang. Tapi tidak semua yang hitam menyesatkan juga sih... :D

Mencari ilmu secara otodidak secara terus menerus atau berguru kepada guru yang salah bisa berakibat fatal lho. Dikhawatirkan nantinya dia tersesat dan ujung-ujungnya tidak percaya dengan adanya Tuhan. Dalam salah satu acara ceramah Zakir Naik sesi tanya jawab, ada seorang pemuda ateis yang bertanya kepada Zakir Naik. Pemuda itu merasa bahwa dirinya sudah menjadi orang baik, suka akan kedamaian dan sayang kepada orang-orang di sekitarnya, jujur, dermawan dan tidak sombong. Dia menanyakan apakah dia masuk neraka padahal dia adalah orang yang baik dan tidak pernah merugikan orang lain. Pertanyaan pemuda itu dijawab dengan mudah oleh Pak Zakir. Saya yakin Pak Zakir ini gregetan, tapi yang namanya orang sabar pasti ditahan. Jawabannya mengena dan tidak terduga. Intinya seperti ini: (ini versi saya lho).

"Kamu sayang sama orang tua elo, kucing elo, tetangga elo, orang-orang di sekitar elo dan menjadi orang yang paling baik di dunia... itu tidak ada apa-apanya. Sedangkan elo sendiri nyuekin tuhan elo yang sudah jelas-jelas ngasih riski, kehidupan yang layak, harta dan jabatan. Sadar nggak sih lu?"  
Di sesi tanya jawab yang lain juga ada penanya yang bertanya tentang sikap seorang anak yang mempunyai orang tua berbeda keyakinan. Kebetulan orang yang bertanya tersebut memakai cadar dan orang tuanya tidak setuju dengan pakaian anaknya. Pak Zakir Naik menjawab kurang lebih isinya seperti ini :
"Kalau orang tuamu tidak setuju, jelaskan padanya tentang Islam secara bertahap. Tunjukkan sikap hormat kepada orang tua. Kalau orang tuamu tidak suka dengan hijab warna hitam, gantilah dengan warna yang disukai orang tua. Mulai sekarang bersikap baiklah kamu terhadap orang tua melebihi sikap kamu sebelum masuk Islam."
Dari penjelasan di atas, sebenarnya saya ingin memposisikan tuhan sebagai dzat yang paling kita sayangi di atas segala-galanya dan posisi yang kedua adalah nabi kita. Apa sih yang bisa kita kasihkan ke Allah SWT. Nggak Butuh men. Allah nggak butuh apapun. Sudah pada tahu kan kalau Dia Maha Kaya Raya. Kita hanya bisa menyembah dan mengharap agar posisi kedua, ketiga, keempat dan seterusnya selalu diberi limpahan rahmat dan berkah tumpah ruah.    

Mengapa saya sayang sama Dia dan dia.
Berbeda huruf aja artinya beda yah. Walaupun saya menyadari bahwa saya pribadi belum begitu penuh ketaqwaannya. Yang namanya sayang itu akan perlahan muncul seiring berjalannya waktu. Semakin kita banyak belajar, semakin kita akan tahu siapa saja yang menyayangi kita. Waktu kecil kita tidak begitu paham makna Tuhan, nabi dan orang tua. Seberapa besar kasih sayangnya. Tahap pertama kita bisa menyayangi mereka karena kita diberitahu oleh guru atau orang dewasa bahwa kita harus menyayangi Dia dan mereka. Tahap berikutnya bukti sayangnya mereka pada kita dari hari ke hari menjadikan kita sadar betapa sayangnya mereka kepada kita  sehingga kita menyadari bahwa mereka lah yang berhak kita sayangi melebihi orang lain.

Terus, apa saja yang saya lakukan untuk orang tersayang?
Sekarang kita membahas "orang" ya. Orang itu apa sih?  Menurut id.wikipedia.org orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Orang juga bisa disebut dengan manusia. Manusia mana yang paling saya sayangi? Apa yang saya lakukan untuk untuk mereka?

Pertama, nabi kita. Nabi adalah manusia pertama yang harus kita sayangi dan kita teladani. Apa yang harus kita lakukan untuk nabi kita? Banyak sekali amalan sunah yang dilakukan nabi yang bisa kita tiru. Nabi sendiri selalu menyeru agar kita melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Kedua, orang tua kita. Orang tua adalah orang yang paling dekat dengan kita dan berjasa banyak kepada kita. Mereka menyayangi, membesarkan, dan membiayai kebutuhan kita sejak dalam kandungan hingga kita menginjak dewasa. Lalu bagaimana jika kita ditinggalkan orang tua kita sejak kecil? Ada kan orang tua yang membuang anaknya ke tong sampah atau panti asuhan. Jika kamu mengalami kejadian seperti itu, maafkanlah dan tetap doakan orang tua kita agar diberi ampunan oleh Allah SWT walaupun itu sulit.  
       

Hadiah apa yang kita beri untuk orang tersayang
Kira-kira apa yang akan kita berikan untuk nabi kita atau orang tua yang telah meninggal? Sudah ada tata caranya bagaimana kita tetap berbakti walaupun mereka sudah meninggal. Mendoakan mereka adalah cara terbaik bakti kita untuk orang-orang yang sudah meninggal. Khusus untuk nabi, kita bisa mengucapkan sholawat. Kalau untuk orang tua yang masih hidup apa dong min? Kalau orang tua kita masih hidup masih ada kesempatan banyak menyenangkan mereka. Misalnya memberi hadiah berupa laptop Apple MacBook Air 2015 MJVP2 - 11" 1.6Ghz Core i5 Ram 4GB SSD 256GB yang bisa dibeli di www.elevenia.co.id. Saya merekomendasikan olshop elevenia karena menunya lengkap. Produknya bagus-bagus dan harga bersaing. Saya memilih laptop karena saat ini orang tua saya membutuhkannya. Walaupun usianya sudah tua, bapak dan ibu saya selalu meminta saya untuk mengajarkan beberapa software di dalam laptop.

Apa kegunaan hadiah itu? 
Seperti dalam ceramah-ceramah para ulama tentang manfaat sholawat. Sholawat kepada nabi bertujuan agar kita kelak mendapat syafaatnya di yaumul qiyamat. Kalau laptop bisa kita gunakan untuk belajar. Orang tua kamu ada yang masih gaptek kan? Yuk buruan mumpung masih di samping kita, puas-puasin deh kasih hadiah kepada orang yang kita sayang.




 Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog www.elevenia.co.id

KITA AKREDITASI COYY